Kamis, 17 November 2011

Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya: Beberapa Prinsip Epistemologis

Oleh Jamal D. Rahman
Ontologi kebudayaan mengandaikan adanya tiga lapis kebudayaan, yaitu ideofakt, sosiofakt, dan artefakt. Ideofakt adalah ide dan nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat, yang kemudian dikonkretkan secara sosial menjadi perilaku, konvensi, dan tradisi sebagai sosiofakt, dan selanjutnya dimaterialisasikan dalam artefakt sebagai produk material kebudayaan. Sementara itu, ada 7 elemen kebudayaan yang masing-masing mengandung ideofakt, sosiofakt, dan artifakt tersebut. Yaitu, bahasa, religi, seni, pengetahuan, organisasi sosial, kekerabatan, dan ekonomi. Semuanya itu dapat digambarkan secara lebih jelas sebagai lingkaran konsentris, dimana ideofakt merupakan sisi terdalam dan artefakt merupakan sisi terluar. Artefakt inilah yang kemudian disebuat kebudayaan materi (material culture), sementara dasar-dasar teoritis dan prinsip-prinsip epistemologisnya disebut materialisme budaya (cultural materialism), yang kemudian menjadi paradigma untuk penelitian antropologi dan ilmu-ilmu terkait.

Kebudayaan materi meliputi teks tertulis dan benda-benda yang memiliki makna terutama bagi komunitas pencipta dan pemiliknya. Oleh karena itu, menurut Ian Hodder, dalam mengkaji kebudayaan materi, paling tidak sampai batas tertentu dasar-dasar teoritis signifikasi teks tertulis (bahasa) dapat diterapkan pada benda-benda budaya lainnya. Bahwa bahasa bisa bekerja atau berfungsi secara sosial oleh karena adanya sistem bahasa yang diterima oleh suatu masyarakat, maka diandaikan bahwa kebudayaan materi pun memiliki makna atau fungsi sosial dalam batas-batas sistem simbolik yang dianut oleh suatu masyarakat. Sebagaimana bahasa merepresenasikan sesuatu, kebudayaan materi pun diandaikan merepresentasikan sesuatu pula. Demikianlah misalnya kata masjid mengandung arti sebagai tempat ibadah umat Islam dengan seluruh makna simbolik dan relijiusnya, dan bangunan masjid sebagai satu bentuk kebudayaan materi mengkomunikasikan sekaligus merepresentasikan makna simbolik, sakralitas, spiritualitas, dan fungsi sosio-relijius umat Islam.
Dalam kaitan ini maka memahami kebudayaan materi adalah memahami dan menafsirkan teks. Analog dengan bahasa, kebudayaan materi difahami dan ditafsirkan dalam konteks tertentu sesuai dengan kode budaya dan konvensi sosial yang berlaku. Mengkaji kebudayaan materi adalah menafsirkan kebudayaan materi itu sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Sebagaimana hubungan bahasa dan arti yang diacunya bersifat manasuka (arbitrer), maka hubungan kebudayaan materi dengan arti yang diacunya pun bersifat manasuka. Hubungan masjid —baik sebagai bahasa maupun kebudayaan materi (bangunan fisik)— dengan tempat ibadah umat Islam jelas bersifat atbitrer. Dalam pada itu, sebagaimana makna dalam bahasa, makna yang dikandung oleh jalinan internal struktur bangunan sebuah masjid membentuk arti sintagmatik, misalnya bahwa masjid itu mengekspresikan sakralitas dan spiritualitas Islam. Sementara makna yang terkandung dalam hubungan asosiatif antara masjid dengan dunia di luar masjid itu sendiri membentuk arti paradigmatik, misalnya bahwa arsitektur sebuah masjid diasosiasikan dengan negara tertentu.
Namun demikian, kebudayaan materi bagaimanapun jauh lebih kompleks tinimbang, dan tidak persis sama dengan bahasa. Perbedaan mendasar antara bahasa dan kebudayaan materi lainnya dalam konteks signifikasinya sebagai sistem simbol antara lain terletak dalam kenyataan bahwa, berbeda dengan bahasa, kebudayaan materi tidak selalu mengandung arti (meaning). Kebudayaan materi diciptakan seringkali untuk pertimbangan, fungsi, atau kebutuhan praktis. Dengan kata lain, sementara bahasa selalu mengandung kepentingan komunikasi dan representasi, dalam banyak hal kepentingan komunikasi dan representasi ini justru seringkali absen dalam kebudayaan materi. Orang memakai topi, misalnya, tidak selalu dalam rangka mengkomunikasikan dan merepresentasikan sesuatu, melainkan seringkali karena fungsi praktisnya dalam pengalaman individual orang itu sendiri.
Pada tataran itulah, dalam rangka mengembangkan teori kebudayaan materi, Ian Hodder segera menegaskan batas-batas bahasa sebagai kerangka untuk memahami kebudayaan materi. Perangkat-perangkat teoritis linguistik dengan demikian tidak selalu memadai untuk memahami kebudayaan materi.
Maka itu, Hodder mengajukan pentingnya membedakan dua cara dalam mengkaji kebudayaan materi dalam hubungannya dengan makna simbolik yang dikandungnya di balik kegunaan praktisnya. Yang pertama melalui jalan representasi; yang kedua melalui jalan praktis atau interkoneksi antara yang material dan nonmaterial. Jalan pertama berlaku untuk kebudayaan materi yang cara kerjanya sama dengan bahasa, seperti masjid yang telah dicontohkan di atas. Jalan kedua berlaku untuk kebudayaan materi yang cara kerjanya berbeda dengan bahasa, yaitu produk dari dunia praktis yang tidak mengorganisasi kode representasional tertentu, melainkan semata-mata mengorganisasi aktivitas dimana emosi, kesenangan, moral, dan hubungan sosial ambil bagian dalam kebiasaan sosial yang telah terterima (taken-for-granted).
Sebagai contoh, kalau saya orang Jepara, saya akan membangun rumah dengan menggunakan ukiran ala Jepara yang halus dan rumit itu. Dalam hal ini saya tidak bermaksud merepresentasikan sesuatu, melainkan semata karena kedekatan emosional saya dengan ukiran Jepara sekaligus mengikuti tradisi yang sudah berterima. Dalam konteks ini, rumah saya adalah dunia praktis (material) yang berhubungan dengan dunia nonmaterial, yaitu struktur sosial yang mendorong kesadaran saya untuk membangun rumah ala Jepara. Tetapi, rumah saya dengan semua ukirannya tidak saya maksudkan sebagai mengacu pada makna sebagaimana secara sosial dan tradisional dikandung struktur rumah ala Jepara, melainkan semata karena kesenangan atau motif emosional pribadi belaka —betapapun rumah tersebut pada akhirnya mengandung arti sosial dan simbolik.
Di sini terjadi dialektika antara struktur dan dunia praktis: struktur —yaitu hubungan-hubungan sosial saya— mendorong saya membangun rumah ala Jepara, tetapi saya membangun rumah ala Jepara tidak atas dasar makna simbolik dan sosial yang dikandung rumah Jepara itu sendiri, melainkan atas dasar pertimbangan dan kesenangan pribadi. Di satu sisi saya berada di dalam struktur, tetapi di sisi lain —yaitu pada tataran dunia praktis— saya keluar dari struktur. Karena dialektika antara struktur dan dunia praktis inilah, kata Hodder, tidak mudah menyusun kamus dan grammar kebanyakan kebudayaan materi.
Sampai di sini kita memasuki pertanyaan penting: di antara struktur dan dunia praktis, manakah yang lebih menentukan satu sama lain? Dirumuskan dalam cara lain, apakah ideokraft menentukan artefakt? Dengan menggunakan bahasa Marxian, apakah suprastruktur menentukan infrastruktur, ataukah sebaliknya? Perspektif materialisme budaya jelas: infrastruktur menentukan suprastruktur. Kembali ke contoh rumah ala Jepara tadi, dunia praktislah —yaitu tradisi rumah Jepara dengan segala ukirannya yang halus dan rumit— yang mendorong saya untuk membangun rumah ala rumah Jepara itu sendiri. Di sini jelas artefakt menentukan ideofakt, infrastruktur menentukan suprastruktur.
Namun demikian, prinsip-prinsip epistemologis materialisme budaya tentu saja tidak sesederhana itu. Mengikuti Marvin Harris, pertama-tama hal ini berkaitan dengan definisi tentang kebudayaan. Dalam materialisme budaya, kebudayaan tidak lagi didefinisikan secara sempit sebagai fenomena mental dan emik, dunia ide yang bisa diakses hanya melalui wacana yang saling berinteraksi antara kehidupkan etnografer dan kehidupan masyarakat yang diteliti. Kebudayaan, dalam pandangan materialisme budaya, merujuk pada repertoar-repertoar kegiatan dan pemikiran yang terbentuk secara sosial dan diasosiasikan dengan kelompok sosial atau populasi tertentu. Dengan demikian, elemen-elemen kebudayaan dibentuk atau diabstraksikan dari batuan dasar pemikiran dan perilaku individu yang berubah-ubah.
Sejurus dengan ini, maka dalam pandangan materialisme budaya, generalisasi tidak bisa digunakan. Partikularitas budaya yang tidak terbatas membuat generalisasi dalam kajian budaya jadi mustahil. Satu kesimpulan umum tentang suatu kebudayaan tidak selalu berlaku pada kebudayaan lain karena perbedaan-perbedaan mendasar antara keduanya dan perubahan-perubahan yang kadang berlangsung cepat di dalamnya. Dan lagi, berapa banyak bukti kebudayaan yang diperlukan untuk menggeneralisasi sebuah kesimpulan? Lima? Lima puluh? Tak ada kepastian dan kejelasan. Itu sebabnya, tak akan ada hukum budaya yang bersifat pasti dan tetap, sebagaimana hukum alam dalam ilmu fisika misalnya.
Dalam usaha mengembangkan teori materialisme budaya, Marvin Harris mengemukakan adanya infrastruktur, struktur, dan suprastruktur dalam sistem sosio-budaya berikut hubungan kompleks antara ketiganya. Materialisme budaya jelas menempatkan infrastruktur sebagai faktor determinatif dalam hubungannya dengan struktur dan suprastruktur. Tetapi Marvin menolak jika dengan pandangan ini materialisme budaya dipandang sebagai menggunakan prinsip teleologis, yaitu prinsip yang menafikan proses yang bersifat acak dalam evolusi budaya, atau bahwa evolusi budaya hanya ditentukan searah oleh infrastruktur sebagai satu-satunya faktor. Marvin Harris menegaskan, jika prinsip materialisme budaya ini akan disebut teleologis, itu hanya bisa diterima sejauh dalam pengertian terbatas dari evolusionisme Darwinian. Sebagaimana dalam biologi, kata Harris, dalam kebudayaan pun berlangsung inovasi dan seleksi (menerima atau menolak bentuk kebudayaan tertentu).
Dengan demikian, dalam pandangan materialisme budaya, infrastruktur, struktur, dan suprastruktur tidaklah sejajar dalam sistem sosio-budaya. Infrastruktur jelas lebih determinatif. Tetapi, ini tidak berarti bahwa infrastruktur bisa bekerja tanpa struktur dan suprastruktur. Mengatakan bahwa struktur dan suprastruktur tergantung pada infrastruktur tidak berarti mengatakan bahwa dalam proses kesinambungan dan perubahan kebudayaan, seleksi budaya hanya berlangsung dari infrastruktur ke suprastruktur. Sebaliknya, struktur dan suprastruktur secara aktif dapat memberikan kontribusi pada kesinambungan dan perubahan dalam infrastruktur sistem kebudayaan. Hanya saja, hal itu bisa berlangsung dalam batas-batas dan kemungkinan-kemungkinan yang inheren dalam lingkungan demografi, teknologi, ekonomi, dan lingkungan kebudayaan itu sendiri.
Munculnya gerakan feminisme dapat dijadikan contoh. Pandangan idealistik akan mengatakan bahwa feminisme digerakkan oleh suprastrutkur, yaitu kesadaran tentang adanya ketidakadilan dan ketimpangan gender dalam kebudayaan. Materialisme budaya membantah pandangan idealistik ini: feminisme justru digerakkan oleh infrastruktur, yaitu oleh produksi dan reproduksi secara massif gagasan feminisme itu sendiri lewat teknologi percetakan dan teknologi informasi (radio, televisi, internet, dll.). Perkembangan teknologi telah memungkinkan pelibatgandaan dan pengerasan suara feminisme secara massif ke seluruh penjuru, melampau batas-batas ruang dan waktu sebelumnya. Dengan cara itu, sosialisasi pandangan tentang ketidakadilan dan ketimpangan gender dimungkinkan, sehingga muncullah gagasan dan gerakan feminisme. Namun demikian, adalah jelas bahwa gagasan dan gerakan feminisme akhirnya memberikan umpan balik pada transformasi infrastruktural. Munculnya organisasi-organisasi sosial yang mendedikasikan dirinya pada perjuangan feminisme, berikut jaringan sosial dan produk (aktivitas) yang dihasilkannya, adalah contohnya yang nyata.
Dengan demikian, meskipun menempatkan infrastruktur sebagai faktor determinatif, materialisme budaya memandang bahwa hubungan determinatif antara infrastruktur, struktur, dan suprastrutkur sesungguhnya bersifat dialektis. Pola hubungan itu tidak searah, melainkan dua arah dan bahkan saling tergantung satu sama lain. Dengan dialektika hubungan ini, jelaslah bahwa materialisme budaya tidak menafikan peranan struktur dan suprastruktur dalam menjaga kesinambungan, menggerakkan perubahan, dan mewujudkan transformasi kebudayaan.

Peluang, Permutasi & Kombinasi Matematika

1) Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga
Permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis atau .
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Cara cepat mengerjakan soal permutasi

dengan penulisan nPk, hitung 10P4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu 10.9.8.7
jadi 10P4 = 10x9x8x7 berapa itu? hitung sendiri :)

Contoh permutasi siklis :
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :
2) Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan ,

Contoh :
Diketahui himpunan .
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :

Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).


Cara cepat mengerjakan soal kombinasi
dengan penulisan nCk, hitung 10C4

kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur lalu dibagi 4!, yaitu 10.9.8.7 dibagi 4.3.2.1
jadi 10C4 = 10x9x8x7 / 4x3x2x1 berapa itu? hitung sendiri :)

Ohya jika ditanya 10C6 maka sama dengan 10C4, ingat 10C6=10C4. contoh lainnya
20C5=20C15
3C2=3C1
100C97=100C3
melihat polanya? hehe semoga bermanfaat!

Peluang Matematika
1. Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin mucul dari suatu percobaan disebut ruang sampel. Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik sampel atau sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
2. Pengertian Peluang Suatu Kejadian
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus :
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
3. Kisaran Nilai Peluang Matematika
Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) = k dan
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.

4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :

Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah
5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n (Ac) = n – k, sehingga :

Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P).

Peluang Kejadian Majemuk
1. Gabungan Dua Kejadian
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :

Catatan : dibaca “ Kejadian A atau B dan dibaca “Kejadian A dan B”
Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit dan B adalah kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau B!
Jawab :
2. Kejadian-kejadian Saling Lepas
Untuk setiap kejadian berlaku Jika . Sehingga Dalam kasus ini, A dan B disebut dua kejadian saling lepas.

3. Kejadian Bersyarat
Jika P (B) adalah peluang kejadian B, maka P (A|B) didefinisikan sebagai peluang kejadian A dengan syarat B telah terjadi. Jika adalah peluang terjadinya A dan B, maka Dalam kasus ini, dua kejadian tersebut tidak saling bebas.

4. Teorema Bayes
Teorema Bayes(1720 – 1763) mengemukakan hubungan antara P (A|B) dengan P ( B|A ) dalam teorema berikut ini :

5. Kejadian saling bebas Stokhastik
(i) Misalkan A dan B adalah kejadian – kejadian pada ruang sampel S, A dan B disebut dua kejadian saling bebas stokhastik apabila kemunculan salah satu tidak dipengaruhi kemunculan yang lainnya atau : P (A | B) = P (A), sehingga:


Sebaran Peluang
1. Pengertian Peubah acak dan Sebaran Peluang.
Peubah acak X adalah fungsi dari suatu sampel S ke bilangan real R. Jika X adalah peubah acak pada ruang sampel S denga X (S) merupakan himpunan berhingga, peubah acak X dinamakan peubah acak diskrit. Jika Y adalah peubah acak pada ruang sampel S dengan Y(S) merupakan interval, peubah acak Y disebut peubah acak kontinu. Jika X adalah fungsi dari sampel S ke himpunan bilangan real R, untuk setiap dan setiap maka:


Misalkan X adalah peubah acak diskrit pada ruang sampel S, fungsi masa peluang disingkat sebaran peluang dari X adalah fungsi f dari R yang ditentukan dengan rumus berikut :


2. Sebaran Binom
Sebaran Binom atau Distribusi Binomial dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :


Dengan P sebagai parameter dan
Rumus ini dinyatakan sebagai:
untuk n = 0, 1, 2, .... ,n
Dengan P sebagai parameter dan

P = Peluang sukses
n = Banyak percobaan
x = Muncul sukses
n-x = Muncul gagal

Kerajaan Bercorak Hindu-Budha

KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA YANGBERCORAK HINDU-BUDHA
1. menjelaskan bukti-bukti adanya kerajaan Kutai;2. menjelaskan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara;3. menguraikan tentang perkembangan kerajaan Sriwijaya;4. menjelaskan bukti-bukti peninggalan kerajaan Mataram Kuno;5. menjelaskan sebab runtuhnya kerajaan Kediri;6. menjelaskan tindakan-tindakan Kertanegara sebagai raja Singosari; dan7. menguraikan latar belakang penyebab runtuhnya Majapahit

Pokok Materi1. Kerajaan Kutai.2. Kerajaan Tarumanegara.3. Kerajaan Sriwijaya.4. Kerajaan Mataram Kuno.5. Kerajaan Kediri.6. Kerajaan Singosari.7. Kerajaan Majapahit.

Anda masih ingat uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Hindu- Budha dengan kebudayaan Indonesia dalam hal sistem pemerintahan?
Tentu ingatan Anda akan tertuju kepada sistem pemerintahan kerajaan bukan? Bentuk kerajaan-kerajaan di Indonesia memang dilatarbelakangi oleh masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia, oleh karena itu kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal sejarah Indonesia bercorak Hindu atau Budha.
Untuk mengetahui bukti-bukti peninggalan kerajaan, raja-raja yang memerintah dan sebab runtuhnya kerajaan-kerajaan tersebut, silakan Anda simak uraian materi berikut ini.


KERAJAAN KUTAI
Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
Untuk mengetahui bentuk yupa tersebut silahkan Anda amati gambar 5. berikut ini.
Gambar 5. Prasasti Yupa dari Kutai
Setelah Anda melihat gambar 5 tersebut, silahkan Anda tulis huruf dan bahasa yang dipakai dalam prasasti tersebut! tulis jawaban Anda pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1.

Prasasti Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan yaitu antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Kehidupan PolitikDalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam prasasti Yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, ia putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Dari penjelasan tersebut, silahkan Anda buat silsilah raja-raja Kutai pada kolom berikut ini.Silsilah Raja-raja Kutai1. ...................................................2. ...................................................3. ..................................................
Dalam prasasti Yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai dewa Ansuman/dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja.
Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau dinasti dalam Agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih sebagai kepala suku, ia yang menurunkan raja-raja Kutai.
Dari penjelasan uraian materi tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham, simak uraian berikutnya :
Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis/ erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Dengan adanya istilah Waprakeswara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apa yang dimaksud dengan Waprakeswara?
Waprakeswara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa. Di pulau Jawa disebut Baprakewara.

Kehidupan EkonomiDalam kehidupan ekonomi, tidak diketahui secara pasti, kecuali disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana.
Tidak diketahui secara pasti asal emas dan sapi tersebut diperoleh, apabila emas dan sapi tersebut didatangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan bahwa kerajaan Kutai telah melakukan kegiatan dagang.

Kehidupan BudayaDalam kehidupan budaya dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kutai sesuai dengan prasasti Yupa yang ditemukan. Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, silakan kerjakan latihan soal berikut ini dengan menggunakan kertas kosong, atau buku tulis Anda agar modul Anda lebih bersih/rapih.


1. Prasasti Yupa ditemukan di daerah ....2. Prasasti Yupa dibuat pada masa pemerintahan ....3. Dari prasasti Yupa dijelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Kutai yaitu....4. Agama yang dianut oleh raja Mulawarman adalah ....5. Upacara penghinduan disebut dengan ....6. Apa yang dimaksud dengan Waprakeswara ....7. Yang mendapat julukan sebagai Wangsakerta adalah ....8. Prasasti Yupa menggunakan bahasa ... dan huruf ....9. Pemimpin upacara penghinduan pada masa Aswawarman adalah ....10. Prasasti Yupa peninggalan kerajaan Kutai diperkirakan berasal dari abad ....
materi_bawah()









Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
KERAJAAN TARUMANEGARA
Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang nama-nama prasasti tersebut, simak dengan baik penjelasannya berikut ini.
a.
Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris syair. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Untuk memperjelas pamahaman Anda tentang keberadaan prasasti tersebut amatilah gambar 6 berikut ini!
Gambar 6. Prasasti Ciaruteun
Setelah Anda mengamati gambar 6 tersebut tentu Anda ingin bertanya apa arti dari gambar telapak kaki pada prasasti tersebut!
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
2. Di India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak prasasti berikutnya.
b.
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.

c.
Prasasti Kebun Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Dari tiga isi prasasti tersebut, tentunya Anda dapat membuat kesimpulan sendiri tentang keberadaan kerajaan Tarumanegara. Untuk itu silahkan Anda isi tabel 2.2 berikut ini dengan menggunakan lembar kertas atau buku tulis Anda.
Tabel 2.2.Kerajaan Tarumanegara
Selanjutnya Anda harus menyimak kembali uraian materi berikutnya, agar kebenaran penjelasan Anda para pembaca dapat diketahui.

d.
Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

e.
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.

f.
Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

g.
Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut
Untuk menambah pemahaman Anda tentang prasasti tugu, silahkan Anda simak gambar 7 berikut ini!
Gambar 7. Prasasti Tugu
Setelah Anda menyimak gambar 7 tentu Anda ingin bertanya hal-hal apa yang dapat diketahui dari prasasti Tugu tersebut.
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Pebruari dan April.
3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Demikianlah prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang berasal dari dalam negeri.

Sumber dari Luar NegeriSedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Cina antara lain:
1. Berita Fa-Hien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Budha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hapir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon. Untuk lebih jelasnya silahkanAnda simak Gambar 8. peta berikut.
Gambar 8. Peta Penemuan Prasasti Purnawarman
Menurut berita dari Cina, berupa catatan perjalanan Fa Hien awal abad ke-5 M di ketahui bahwa aspek kehidupan ekonomi penduduk yaitu pertanian, peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain cula badak, perak dan kulit penyu.
Dan melalui prasasti Tugu diketahui raja Purnawarman sangat memperhatikan aspek pertanian dan perdagangan.
Berdasarkan tujuh prasasti, diketahui kehidupan sosial berpusat pada kegiatan pertanian di desa. Usaha untuk membuka hutan dan dijadikan areal pemukiman dilakukan dengan cara gotong royong. Sebelumnya dilakukan upacara sesuai adat istiadat setempat yang dilakukan sejak zaman prasejarah.
Berdasarkan prasasti dan berita dari Cina diperkirakan pengaruh Hindu kuat di kalangan bangsawan, contohnya raja Purnawarman sangat memegang kebudayaan Hindu India, mereka merupakan golongan terdidik yang menguasai bahasa Sansekerta dan tulisan Pallawa sedangkan di kalangan rakyat pengaruh Hindu belum kuat.

Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, jawablah latihan-latihan soal berikut ini!
1. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berlangsung abad ... yang dibuktikan dengan adanya....2. Prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang ditemukan di daerah Bogor adalah....3. Prasasti terpenting peninggalan Tarumanegara adalah ....4. Pendeta Cina yang pernah singgah ke Tarumanegara adalah ....5. Kerajaan Tarumanegara menganut agama ....


Untuk memantapkan pemahaman Anda, dapat mencocokkannya dengan jawaban berikut ini.
1. 5 M dibuktikan dengan penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dalam prasasti Yupa.2. Prasasti Ciarunteun, prasasti Jambu, prasasti Kebun kopi, prasasti Pasir Awi, prasasti Muara Cianteun.3. Prasasti Tugu4. Fa-Hien5. Hindu Wisnu

Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit
materi_bawah()










































//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada waktu itu (abad 7 - 15 M).
Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut.
Sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina, India, Arab, Persia.

Sumber-sumber dari dalam negeriSumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan angka tahun Saka.
Untuk mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut ini!
a.
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang dekat Palembang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan suci/Sidayatra yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa daerah.
b.
Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka tahun 606 Saka / 684 M. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
c.
Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang berangka tahun 683 M.
d.
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka / 686 M.
e.
Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi tidak berangka tahun.
f.
Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit, dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya.
Dari penjelasan tentang prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami keberadaan kerajaan Sriwijaya? Untuk menambah lagi pemahaman Anda simaklah uraian materi tentang sumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal dari luar negeri baik yang berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab.

Sumber-sumber prasastiSumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun 775 M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di Semenanjung Melayu, daerah Ligor. Untuk itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor.
Prasasti berikutnya ditemukan di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara oleh Balaputradewa raja Sriwijaya.

Sumber Berita AsingDi samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya beritaberita Cina maupun berita Arab.
Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 - 992 M.
Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran serta kekayaan Sriwijaya.
Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan Sriwijaya dalam aspek-aspek kehidupan tersebut, maka simak uraian materi berikut ini.

Kehidupan PolitikDalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama yang menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.
Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis untuk perdagangan.
Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijaya berpusat di Palembang. Kemudian dipindahkan ke Minangatamwan.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor. Bahkan melalui benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai Sriwijaya.
Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau, tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya luas dan berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).
Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang daerah kekuasaan Sriwijaya, silahkan Anda simak gambar peta kekuasaan Sriwijaya pada gamabar 9 berikut ini.
Gambar 9. Peta Kekuasaan Sriwijaya
Setelah Anda menyimak gambar 9 peta kekuasaan Sriwijaya tersebut maka timbul pertanyaan yaitu faktor apa yang menjadikan Sriwijaya dapat berkembang sebagai kerajaan yang besar? Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini!
Faktor-faktornya adalah ............................................................................
Setelah Anda menjawab, maka lanjutkan Anda menyimak uraian materi selanjutnya, sehingga Anda sekaligus dapat mencocokan kebenaran jawaban Anda.

Kehidupan EkonomiKerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga dapat menimbun barang dari dalam maupun luar.
Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan internasional sangat baik. Hal ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa. Pada masanya Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.
Untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda tuliskan barang-barang dagangan yang terkenal dari Sriwijaya pada titik-titik di bawah ini!
Setelah Anda menuliskan barang-barang dagangan tersebut, untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda tanyakan kepada Guru bina Anda, selanjutnya simak uraian materi berikutnya.
Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yaitu Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda. Dari prasasti ini diketahui pula raja Sriwijaya yaitu Balaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa Paladewa (India). Raja ini memberi sebidang tanah untuk asrama pelajar dari Sriwijaya. Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal ini tentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan. Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui melalui peninggalanpeninggalan suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi, Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).
Untuk lebih menambah pemahaman Anda, silahkan Anda simak peninggalan Sriwijaya tersebut pada gambar 10 berikut ini!
Gambar 10. Patung Budha di Bukit Siguntang
Apakah Anda pernah melihat patung tersebut? Gambar 10 adalah gambar patung Budha yang tingginya 2 meter berasal dari abad SM, dengan adanya gambar tersebut membuktikan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha.
Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya akhirnya mengalami kemunduran dan keruntuhan akibat serangan dari kerajaan lain.
Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarmadewa. Walaupun serangan tersebut gagal tetapi dapat melemahkan Sriwijaya.
Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandala (India Selatan) yang terjadi pada masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023 dan diulang lagi tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan.
Tahun 1068 Raja Wirarajendra dari Colamandala kembali menyerang Sriwijaya tetapi Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali dan cukup kuat sesuai dengan berita Cina.
Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan tentaranya untuk menaklukan Sumatra termasuk Sriwijaya.

Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Sriwijaya, untuk menguji tingkat pemahaman Anda, jawablah latihan soal berikut ini di buku tulis atau di kertas lain.

1.
Sebutkan sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya!

2.
Berilah penjelasan terhadap tikoh-tokoh berikut ini!

3.
Sebutkan Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya!

Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk memantapkan penguasaan Anda sesuaikan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini!
1.

2.
a. Dapunta Hyang adalah raja pertama atau pendiri Sriwijaya.
b. I-Tshing adalah pendeta Budha Cina yang sering datang ke Sriwijaya untuk menterjemahkan kitab suci agama Budha.
c. Sakyakirti adalah pendeta Budha sriwijaya yang membimbing pendeta Cina.
d. Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang terbesar.

3.
a. Serangan dari kerajaan Medang, Jatim.
b. Serangan dari Colamandala 1023.
c. Serangan dari Colamandala 1030.
d. Serangan dari Colamandala 1068.
e. Serangan dari Majapahit 1477.
Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? cukup memuaskan bukan? selanjutnya Anda dapat melanjutkan menyimak uraian materi berikutnya.
Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit
materi_bawah()

























//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
KERAJAAN mataram kuno / mataram lama
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo. Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup pesat.

Sumber-sumber PrasastiMengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram Kuno / lama tersebut yaitu antara lain:
a.
Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal berangka tahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala.
Anda masih Ingat arti dari istilah Candrasangkala? Kalau Anda lupa, baca kembali kegiatan belajar 1.
Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja mula-mula Sanna kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanna).
Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang tempat Sanjaya mendirikan Lingga di candi Gunung Wukir maka simaklah gambar 11 berikut ini!
Gambar 11. Candi Gunung Wukir
Gambar 11 merupakan gambar reruntuhan candi Gunung Wukir di halaman candi ini tempat ditemukannya prasasti Canggal. Selanjutnya simak prasasti berikutnya.

b.
Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha).
Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah candi Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta. Untuk lebih mengenal candi tersebut, silahkan amati gambar 12 berikut ini!
Gambar 12. Candi Kalasan
Gambar 12 yaitu candi Kalasan tersebut adalah candi yang berciri agama Budha yang dibangun oleh Raja Panangkaran. Untuk selanjutnya nama raja Panangkaran akan Anda temui pada prasasti berikutnya.

c.
Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung.

d.
Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.
Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Dari pernyataan di atas, tentu Anda ingin bertanya apa hubungan Mataram dengan Sriwijaya ? Untuk mengetahui jawabannya nanti akan Anda temukan pada uraian materi berikutnya.

Sumber berupa CandiSelain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram ada juga banyak bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram yaitu seperti Candi-candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah Utara.
Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan ditemukan candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang letak candi-candi tersebut, silahkan Anda simak gambar 13 peta Jawa Tengah berikut ini!
Gambar 13. Peta Lokasi Penemuan Candi di Jawa Tengah
Dari prasasti-prasasti maupun candi-candi tersebut, dapat diketahui keberadaan kerajaan Mataram dalam berbagai bidang kehidupan untuk lebih jelasnya maka simak dengan baik uraian berikut ini.
Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal. Perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra.
Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah. Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih. Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad ke-8-9 yang bercorak Hindu terletak di Jawa Tengah bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di Jawa Tengah bagian selatan.
Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan antara Rakai Pikatan dengan Pramodwardhani. Pramodwardhani adalah putri dari Samaratungga.
Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramodwardhani , juga mempunyai putera yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan menyebabkan ia menyingkir ke kakeknya di Sumatera dan tak lama kemudian menjadi raja di Sriwijaya.
Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan rajanya yang terakhir yaitu Wawa.
Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad ke 10, Mataram di Jateng mengalami kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok .
Mengenai penyebab alasan dipindahkannya ibukota kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, silahkan Anda diskusikan dengan teman-teman Anda.
Mpu Sindok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Isyana dengan kerajaannya Medang Mataram. Ia berkuasa sampai 947 M. Pengganti selanjutnya tidak di ketahui dengan pasti kecuali pada awal abad ke-11 muncul nama Dharmawangsa Teguh (991-1016). Ia gigih untuk menaklukan Sriwijaya. Usahanya tidak berhasil, sebaliknya ia dan keluarganya mengalami Pralaya atau kehancuran.
Kehancuran tersebut akibat serangan dari kerajaan Sriwijaya yang di bantu oleh kerajaan kecil bernama Wurawari. Salah satu anggota keluarga yang berhasil lolos dari serangan tersebut adalah Airlangga. Tahun 1019 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja.
Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin Sapta.
Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggan ibukota di Daka. la dengan ibukota Kahuripan dan Panjalu (Kediri) denga. Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami kehancuran.
Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik kerajaan Mataram. Melalui uraian materi tersebut dapatlah ditarik kesimpulan tentang kehidupan ekonomi maupun kebudayaan kerajaan Mataram.
Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur.
Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan bahwa dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut.
Karya kesusasteraan Mataram Kuno terlihat sekali pengaruh kebudayaan India namun sastrawan Mataram Kuno berhasil mengubah karya India ke dalam karya kesusasteraan Jawa di antaranya Mahabrata dan Ramayana dalam bahasa Jawa Kuno berupa kakawin.

Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Mataram kuno. Jawablah latihan soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman Anda!
1. Pendiri kerajaan Mataram berdasarkan prasasti Canggal adalah ....2. Candi Kalasan dibangun pada masa pemerintahan raja ....3. Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yaitu ... dan ....4. Isi dari prasasti Mantyasih adalah ....5. Arca Mantyasih yang dibuat oleh Rya Indra di duga adalah bangunan candi ....6. Penyatuan kerajaan Mataram terjadi pada masa pemerintahan ....7. Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh ....8. Silsilah raja Medang Mataram diketahui melalui prasasti ....9. Kerajaan Medang Mataram mengalami kehancuran/pralaya pada masa pemerintahan ....10. Raja terakhir dari kerajaan Medang Mataram adalah ....

Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda cocokkan dengan jawaban berikut ini.
1. Raja Sanjaya2. Raja Panangkaran3. Dinasti Sanjaya dan Syaelendra4. Silsilah raja-raja Mataram sebelum Balitung5. Candi Sewu6. Rakai Pikatan7. Mpu Sendok8. Prasasti Calcuta9. Raja Dharmawangsa10. Raja Airlangga
Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? Apakah cukup memuaskan? Kalau kurang, silahkan baca kembali dengan baik. Kini Anda dapat melanjutkan pada uraian materi berikutnya.
Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit
materi_bawah()



//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
KERAJAAN Kediri
Telah dijelaskan pada uraian materi akhir perkembangan kerajaan Medang Mataram, bahwa pada tahun 1041 atau 963. Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas. Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibukotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibukotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitabkitab sastra.

Sumber-sumber PrasastiPrasasti-prasasti menjelaskan kerajaan Kediri antara lain yaitu:
a. Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala.
b. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa Jayabaya.
Selain dari prasasti-prasasti tersebut di atas, sebenarnya ada lagi prasasti-prasasti yang lain tetapi tidak begitu jelas. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Di samping kitab sastra maupun prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita Cina yang banyak memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan Kediri yang tidak ditemukan dari sumber yang lain.
Berita Cina tersebut disusun melalui kitab yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua tahun 1225 M
Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang ditulis orang-orang Cina tersebut perkembangan Kediri dalam berbagai aspek kehidupan dapat diketahui.

Dalam perkembangan politiknya wilayah kekuasaan Kediri masih sama seperti kekuasaan raja Airlangga, dan raja-rajanya banyak yang dikenal dalam sejarah karena memiliki lencana atau lambang sendiri.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Kediri, maka simaklah gambar 14 peta kekuasaan Kediri berikut ini!
Gambar 14. Peta Kekuasaan Kediri
Setelah Anda menyimak peta kekuasaan Kediri pada gambar 2.10 tersebut, lanjutkan menyimak uraian materi berikutnya.
Raja-raja yang terkenal dari kerajaan Kediri antara lain Raja Kameswara (1115 - 1130 M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal dalam Cerita Panji.
Raja selanjutnya adalah Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160 mempergunakan lancana Narasingha yaitu setengah manusia setengah singa pada masa pemerintahannya Kediri mencapai puncak kebesarannya dan juga banyak dihasilkan karya sastra terutama ramalannya tentang Indonesia antara lain akan datangnya Ratu Adil. Tahun 1181 pemerintahan raja Sri Gandra terdapat sesuatu yang menarik pada masa, yaitu untuk pertama kalinya didapatkan orang-orang terkemuka mempergunakan nama-nama binatang sebagai namanya yaitu seperti Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning, dsb. Selanjutnya tahun 1200 - 1222 yang menjadi raja Kediri adalah Kertajaya. Ia memakai lancana Garudamuka seperti Ria Airlangga, sayangnya raja ini kurang bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab berakhirnya kerajaan Kediri, karena kaum Brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok di Singosari sehingga tahun 1222 Ken Arok berhasil menghancurkan Kediri.

Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik raja Kediri. Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham simak kembali uraian materi selanjutnya. Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kediri cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Demikian keterangan yang diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.

Kehidupan sosial masyarakat Kediri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kediri telah memakai kain sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat berkembang antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya juga masih banyak kitab sastra yang lain yaitu seperti kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh pada masa Jayabaya, kitab Simaradahana karya Mpu Darmaja, kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung, kitab Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna. Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan Kameswara.

Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kediri, maka untuk mengukur pemahaman Anda, silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Kerajaan Mataram dibagi dua oleh ....2. Isi dari prasasti Banjaran adalah ....3. Berita Cina yang menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah ....4. Kerajaan Kediri mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan ....5. Kitab Bharatayudha adalah hasil karya dari ....6. Sebutkan kitab sastra yang dihasilkan pada masa Kameswara ....7. Lancana kerajaan Kediri pada masa Jayabaya adalah ....8. Lancana kerajaan Kediri pada masa Kameswara adalah ....9. Kitab yang dibuat oleh Jayabaya berjudul ....10. Sebab runtuhnya kerajaan Kadiri adalah ....

Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, maka cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini!
1. Mpu Bharada2. Menceritakan kemenangan Panalu atas Jenggala.3. Ling-wai-tai-ta dan Chu-fan-chi.4. Jayabaya5. Mpu Sendok dan Mpu Panuluh.6. Kitab Simaradahana karya Mpu Dharmaja. Kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung. Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna. Kitab Sumansantaka karya Mpu Monaguna.7. Narasingha8. Candrakapala9. Kitab Jongko Yoyoboyo10. Diserang Ken Arok tahun 1222.

Bagaimana jawaban Anda setelah dicocokkan? Jika Anda sudah menyimak dengan sungguhsungguh uraian materinya, tentu Anda akan menjawab dengan mudah latihan soal tersebut. Untuk itu selamat atas kesuksesan Anda!
Dan selanjutnya simak uraian materi kerajaan berikutnya.
Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit
materi_bawah()



























//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
KERAJAAN singosari
Nama kerajaan Singosari tentu bukan sesuatu yang asing bagi Anda karena Singosari sangat identik dengan Ken Arok dan banyak cerita dan lakon drama yang mengambil ide cerita dari riwayat hidup Ken Arok dan berdirinya Singosari.

Sumber-sumber SejarahKeberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter.
Dengan kemenangannya maka Ken Arok dapat menguasai seluruh kekuasaan kerajaan Kadiri dan menyatakan dirinya sebagai raja Singosari dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Sebagai raja pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti baru yaitu dinasti Rajasa atau dinasti Girindra untuk menambah pemahaman Anda tentang keturunan dinasti Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini:
Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda ketahui bahwa nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah urutan raja-raja Singosari. Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati dibunuh karena persoalan perebutan tahta dan balas dendam. Dari kelima raja Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal, karena dibawah pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya. Kertanegara bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Apa yang dicita-citakan oleh Kertanegara, mengakibatkan daerah kekuasaan Singasari meluas. Untuk lebih jelasnya, simaklah gambar peta 15 berikut ini!
Gambar 15. Peta Kekuasaan Singosari
Setelah Anda menyimak gambar peta kekuasaan Singasari tersebut, yang perlu Anda ketahui bahwa kekuasaan tersebut dicapai oleh Kertanegara karena tindakan politiknya seperti:
a.
Kebijakan dalan negeri
1. Pergantian pejabat kerajaan, bertujuan menggalang pemerintahan yang kompak.
2. Memelihara keamanan dan melakukan politik perkawinan. Tujuannya menciptakan kerukunan dan politik yang stabil.

b.
Kebijakan Luar Negeri
1. Menggalang persatuan 'Nusantara' dengan mengutus ekspedisi tentara Pamalayu ke Kerajaan Melayu (Jambi). Mengutus pasukan ke Sunda, Bali, Pahang.
2. Menggalang kerjasama dengan kerajaan lain. Contohnya menjalin persekutuan dengan kerajaan Campa.
Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, di satu sisi Kertanegara berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi yang lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari. Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol karena Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-khan yaitu Meng-chi. Dari dalam adanya serangan dari Jayakatwang (Kadiri) tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep yang tidak diduga sebelumnya. Kertanegara terbunuh, maka jatuhlah Singasari di bawah kekuasaan Jayakatwang dari Kediri. Setelah Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan di candi Jawi sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai Jina (Wairocana) bersama permaisurinya Bajradewi. Untuk memperjelas pemahaman Anda, tentang candi Singosari tempat Kertanegari di muliakan, maka simaklah gambar 16. berikut ini!
Gambar 16. Candi Singosari
Setelah Anda menyimak gambar candi Singosari tersebut maka simaklah uraian materi berikut.
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius. Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra.
Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang melaksanakan upacara Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.

Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber secara jelas. Ada kemungkinan perekonomian ditekankan pada pertanian dan perdagangan karena Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.

Singosari banyak meninggalkan bangunan berupa candi yang berhubungan dengan agama yaitu seperti candi Kidal, candi Jago, candi Singosari dan patung Joko Dolok yang merupakan perwujudan Kertanegara terletak di simpang tiga Surabaya, Jatim.

Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Singasari maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silahkan kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Sebutkan 2 tindakan Ken Arok sebelun menjadi raja Singasari!2. Asal usul Ken Arok dapat diketahui melalui ....3. Raja Singasari terbesar adalah ....4. Agama yang berkembang pada masa Kertanegara adalah ....5. Tindakan Kertanegara dalam rangka memperluas kedudukan sebagai raja Singasari adalah ....6. Tujuan dan ekspedisi pamelayu adalah ....7. Kerajaan Kertanegara mengalami kehancurannya karena ....8. Setelah Kertanegara wafat maka dimuliakan di candi Singasari sebagai ....9. Bukti adanya kerajaan Singasari diketahui melalui ....10. Ken Arok menjadi raja Singosari melahirkan dinasti ....

Setelah Anda mengerjakan latihan soal tersebut, untuk memantapkan hasilnya cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.
1. a. Membunuh Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes. b. Menyerang kerajaan Kediri/Kertajaya.2. Kitab Pararaton3. Kertanegara4. Tantayana5. a. menyingkirkan lawan-lawan politiknya. b. melaksanakan politik perkawinan.6. Menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan Melayu.7. Diserang oleh Jayakatwang tahun 1292.8. Bhairawa9. Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Candi Singosari, Kidal, Jago dan sebagainya.10. Rajasa

Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah memuaskan? Kalau sudah puas, simak kembali uraian materi kerajaan berikut ini.
Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit
materi_bawah()









































//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
KERAJAAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena ia salah satu kerajaan Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber SejarahSumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian besar berupa kitab sastra yaitu seperti:
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga menjelaskan tentang raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Bubat.
d. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.
Di samping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa seni bangunan seperti candi, pintu gerbang atau gapura, pemandian atau pertirtaan. Sedangkan sumber dari luar negeri diperoleh dari berita-berita Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368- 1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518. Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja Majapahit, kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit. Untuk itu silahkan simak dengan baik uraian materi berikut ini.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah usaha dan perjuangan Raden Wijaya dibantu pengikutnya. ia mampu memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau Jawa untuk menghukum Kertanegara. Kedatangan pasukan Kubilai Khan, dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kadiri, sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung Galuh. Sedangkan pasukan Kubilai Khan melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau Jawa tahun 1293. Untuk menambah pemahaman Anda silahkan simak gambar 17 berikut ini.
Gambar 17. Peta Penyerangan Tentara R. Wijaya Melawan Tentara Kediri dan Tentara Mongol
Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293 Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka Raden Wijaya melakukan berbagai tindakan yaitu seperti membangun Majapahit sebagai pusat pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara dan membalas jasa dengan memberikan kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya.
Sebagai contoh: Ranggalawa diangkat menjadi Adipati Tuban; Sora menjadi penguasa di Daka (Kediri) sendangkan Nambi menjabat sebagai patih hamangkubhumi (perdana menteri) di istana.
Walaupun demikian diantara para pengikutnya ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi benih pemberontakan di Majapahit. Ketegangan ini dimanfaatkan oleh Mahapati yang berambisi menjadi patih hamangkubhumi. Ialah biang keladi dari kerusakan-kerusakan. Pada masa Kertarajasa masih berkuasa pemerintahan sudah dimulai oleh Ranggalawa 1295 M. Ia wafat dalam pertempuran melawan pasukan kecajuan(???). Karena fitnah dari Mahapati akhirnya Sora tewas dalam pertempuran melawan pasukan pemerintah tahun 1298-1300. Adapun Nambi beserta keluarganya dibinasakan setelah memberontak tahun 1316.
Pemberontakan juga muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Geret), karena Jayanegara adalah raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Atas jasanya Gajah Mada menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan selanjutnya tahun 1321 diangkat menjadi patih Daha.
Pemberontakan terhadap Majapahit tetap muncul, pada masa pemerintahan Tribuana Tungga Dewi yaitu seperti pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki tahun 1331. Dan pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Atas jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333.
Pada saat pengangkatan tersebut, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah, sumpah tersebut mungkin sudah Anda pernah dengar sebelumnya. Untuk itu silahkan Anda tulis nama sumpah dan artinya pada kolom berikut ini.
Setelah Anda menuliskan nama dan arti sumpah tersebut, maka simaklah uraian materi selanjutnya.
Dengan adanya Sumpah Amukti Palapa, maka Gajah Mada bercita-cita mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh Adityawarman melakukan politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh Majapahit di Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan Majapahit berkembang sebagai kerajaan maritim sekaligus kerajaan agraris.
Untuk menambah pemahaman Anda, tentang daerah kekuasaan Majapahit simaklah gambar 18 peta kekuasaan Majapahit berikut.
Gambar 18. Peta Kekuasaan Majapahit
Setelah Anda menyimak gambar 18 tersebut, tentu dalam pikiran Anda terlintas bahwa Gajah Mada berhasil mewujudkan sumpahnya. Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh wilayah nusantara, bahkan Semenanjung Malaya juga berhasil dikuasai Majapahit.
Memang benar apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya.
Dalam rangka menguasai kerajaan Pajajaran tersebut, Gajah Mada melakukan Politik perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Bubat tahun 1357. Perang Bubat tersebut tentu sudah pernah Anda ketahui untuk itu silahkan Anda ceritakan kembali perang Babat tersebut menurut versi Anda. Selanjutnya cerita Anda ditulis pada selembar kertas dan kumpulkan pada Guru bina Anda.
Untuk menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya maka Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Dan juga berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga yang diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan secara damai.
Tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Sehingga Majapahit mengalami kesulitan mencari penggantinya. Baru tiga tahun kemudian digantikan oleh Gajah Enggon.
Meninggalnya Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam Wuruk, sehingga pemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk meninggal tahun 1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh Wikramawardhana.
Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politik Majapahit diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi.
Perang Paregreg terus berkelanjutan menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar, sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.
Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggala Kediri. Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkala yang berbunyi “Hilang sirna kertaning bhumi”. Anda masih ingat arti kalimat tersebut? Apabila Anda lupa buka kembali kegiatan belajar 1 modul ini.
2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demak yang dipimpin oleh Adipati Unus tahun 1522.
Demikianlah kehidupan politik pemerintahan raja-raja Majapahit maka untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda buat kesimpulan sebab-sebab kemunduran dan keruntuhan Majapahit, kemudian Anda tulis pada selembar kertas dan kumpulkan pada Guru bina.
Setelah Anda mengerjakan tugas tersebut di atas lanjutkan menyimak uraian materi berikutnya.
Sebagai kerajaan Hindu terbesar di Nusantara keamanan rakyat terjamin, dimana hukum serta keadilan ditegakkan dengan tidak pandang bulu. Dalam kehidupan beragama raja membentuk dewan khusus yaitu Dharmadhyaksa kasaiwan yang mengurus agama Syiwa Budha dan Dharmadhyaksa Kasogatan yang mengurus agama Budha keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharma Upapatti yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Banyaknya pejabat tersebut menunjukan keompleksnya permasalahan agama yang harus diatur. Dengan adanya pejabat keagamaan tersebut, kehidupan keagamaan Majapahit berjalan dengan baik, bahkan tercipta toleransi. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-Huan tahun 1413, bahwa masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama Islam, semuanya hidup dengan rukun. Dari berita Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh Islam sudah ada di kerajaan Majapahit. Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga dibuktikan melalui kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan kalimat “Bhinneka Tunggal Ika, TanHana Dharma mangrua”.
Kalimat tersebut di atas tentu sudah tidak asing bagi Anda, silahkan tulis arti kalimat tersebut pada titik di bawah ini
Arti kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua adalah...................
Untuk mengetahui kebenaran arti kalimat tersebut, dapat Anda tanyakan kepada Guru bina Anda, selanjutnya Anda dapat menyimak kembali uraian materi selanjutnya.
Dalam kehidupan ekonomi, kerajaan Majapahi masih mencerminkan sebagai negara agraris, karena aspek agraria lebih menonjol dibandingkan perdagangan antar pulau.
Pemerintahan Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan memperbaiki atau memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir dan di samping itu juga memperbaiki jalan-jalan jembatan untuk mempelancar lalu lintas perdagangan.
Komoditi perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah-daerah pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan karena menumpang barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah pedalaman.
Di bidang perdagangan walaupun tidak semenonjol kerajaan Sriwijaya, banyak pedagang Majapahit berperan sebagai pedagang perantara. Menurut berita dari Cina, Majapahit telah memperdagangkan garam, beras, lada, intan, cengkeh, pala, kayu cendana dan gading. Banyak pedagang Cina yang membeli barang-barang tersebut dari pedagang Majapahit.
Sebagai kerajaan besar tentu kebudayaan Majapahit berkembang dengan baik. Hasil peninggalannya berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra.
Seni bangunan : antara lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang Ratu, candi Penataran di Blitar dan lain-lain.
Untuk mengetahui bentuk candi Penataran, silahkan Anda simak gambar 19 berikut ini!
Gambar 19. Candi Penataran
Setelah Anda menyimak gambar candi penataran tersebut, simak kembali uraian materi berikutnya.
Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga ada yang berupa seni patung yaitu seperti patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau sebagai Syiwa dan Wisnu dalam satu arca, patung putri Suhita dan patung Tribhuwana sebagai Parwati.
Sedangkan peninggalan dalam bidang seni sastra, selain kitab-kitab yang telah disebutkan pada uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe, kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan juga ada kitab hukum yang ditulis oleh Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang digunakan sebagai dasar hukum di Majapahit.
Kitab Hukum Kutaramanawa disusun berdasarkan kitab Hindu yang lebih tua yaitu kitab Kutarasastra dan Manawasastra. Dengan demikian dari kitab hukum tersebut, merupakan salah satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India.

Demikianlah uraian materi tentang kehidupan kerajaan Majapahit. Maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, kerjakanlah latihan soal berikut ini.

1.
Sebutkan sumber-sumber dari dalam maupun luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit!

2.
Berikan penjelasan pada tokoh-tokoh berikut ini!

3.
Sebutkan dua tindakan Raden Wijaya dalam rangka memperkuat pemerintahannya!

4.
Sebutkan pemberontakan di Majapahit yang dapat diatasi oleh Gajah mada pada masa Jayanegara dan Tribhuwana!

5.
Berikan penjelasan terhadap istilah-istilah berikut ini!

Untuk menyakinkan pemahanan Anda, cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini.
1.
Sumber dalam negeri- kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.- kitab Pararaton, kitab Usanajawa, kitab Sundayana.- bekas ibukota Trowulan.Sumber luar negeri- berita Ma-Huan 1413.- Berita Portugis 1518.

2.
a. Raden Wijaya adalah pendiri atau raja pertama Majapahit.
b. Gajah Mada adalah Patih Hamengkubhumi Majapahit yang berjasa mempersatukan daerah kekuasaan Majapahit.
c. Mpu prapanca adalah pujangga Majapahit yang menulis kitab Negarakertagama.
d. Hayam Wuruk adalah raja Majapahit yang terbesar sehingga Majapahit mencapai puncak keemasannya.
e. Wikramawardhana adalah raja Majapahit pengganti Hayam Wuruk yang mengalami perang paregreg.

3.
a. Memperistri keempat putri Kertanegara.b. Memberikan kedudukan dan jabatan serta daerah kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya.

4.
a. Pemberontak Kuti (Masa Jayanegara).b. Pemberontak Sadeng dan Keta (Masa Tribhuwanatunggadewi).

5.
a. Perang Bubat adalah perang antara pasukan Gajah Mada dengan raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja di desa Bubat.
b. Perang Paregreg adalah perang saudara yang terjadi sejak pemerintahan Wikramawardhana.
c. Dharmadyaksa ring kasogatan adalah pejabat agama Majapahit yang mengurus agama Budha.
Bagaimana dengan jawaban Anda? apakah sudah sesuai? Bagus, jika Anda menjawab dengan tepat, tetapi jika belum baca kembali dengan baik, agar Anda benar-benar memahami dan selanjutnya untuk mengukur pemahaman Anda terhadap seluruh materi kegiatan belajar 2, silahkan kerjakan latihan soalnya dengan teliti, seyogyanya Anda tidak melihat kunci jawabannya selamat mengerjakan.
Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singosari Kerajaan Majapahit
materi_bawah()

























//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul
Rangkuman
Usaha kerja keras dan pantang menyerah, akan membuahkan keberhasilan seperti yang Anda alami untuk memahami modul ke-6 ini, untuk itu selamat atas usaha dan keberhasilan Anda!
Pemahaman Anda terhadap modul ini, mudah-mudahan dapat menambah wawasan pengetahuan Anda, sehingga sedikit atau banyak dapat memberikan manfaat dalam kehidupan Anda!
Beberapa hal penting yang perlu Anda ingat dari modul ini adalah:
1.
Proses masuk dan berkembangnya agama serta budaya Hindu-Budha ke Indonesia meliputi bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia dan dampaknya menimbulkan akulturasi dengan kebudayaan Indonesia.
Adanya pemahaman terhadap materi tersebut, selain menambah wawasan pengetahuan, juga Anda harus menyadari bahwa budaya dari luar yang masuk ke Indonesia tidak mungkin diterima begitu saja, tetapi hendaknya disesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia.

2.
Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia meliputi kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram, Kediri, Singosari dan Majapahit. Sehingga Anda dapat mengetahui dan memahami bagaimana kehidupan awal sejarah bangsa Indonesia, serta berbagai peninggalan budayanya yang tentunya akan menambah rasa kebanggaan dan penghargaan yang besar terhadap bangsa Indonesia tersebut.
Demikianlah hal-hal penting yang perlu Anda ingat, selanjutnya untuk menguji sejauh mana usaha dan keberhasilan yang Anda raih terhadap modul ini, kerjakanlah soal yang telah disediakan.

Kerjakanlah soal test tersebut, dengan baik dan penuh ketelitian agar Anda berhasil dengan sukses.
Setelah selesai mengerjakan soal test tersebut, tanyakanlah hasil perolehan test Anda, jika perolehan nilai Anda mencapai 80% atau lebih, berarti Anda sudah memahami modul enam ini dengan baik, tetapi jika perolehan nilai Anda kurang dari 80%, Anda jangan kecewa dan berusahalah terus untuk tidak menyerah sampai Anda berhasil dengan sukses. Selamat berusaha dan sukses selalu.
materi_bawah()














//


Semua subjekArtikelEventMateri PokokModul OnlineNewsPengetahuan PopulerTelekolaborasiVOD
Home Halaman Utama Bahan Belajar Komunitas Info FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Sejarah » Pertumbuhan Dan Perkembangan Agama Serta Kebudayaan Hindu-budha Di Indonesia

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Rangkuman Glossary Pustaka Latihan Tes Akhir Modul

DAFTAR ISTILAH
Akulturasi : Perpaduan dua budaya berbeda tetapi tidak menghilangkan kepribadian budaya asli.Airavata : Gajah Tunggangan dewa Indra.Catur warna : pembagian golongan masyarakat berdasarkan empat kasta.Candrasangkala : Susunan kata-kata/kalimat yang dapat di baca sebagai angka.Dharmadyaksa ring kasaiwan : Pejabat yang mengurus agama Hindu SyiwaDharmadyaksa ring kasogatan : Pejabat yang mengurus agama BudhaLingga : Lambang agama SyiwaNarasingha : Lencana kerajaan yang berbentuk setengah manusia dan setengah singa.Polytheisme : Kepercayaan terhadap benyak dewaPralaya : KehancuranParegreg : Perang saudaraReligi : Keyakinan akan adanya kebenaranSikritisme : Perpaduan dua budaya (kepercayaan) yang berbeda menjadi satu.Sidhayatra : Perjalanan suciSamyak Sambodhi : Kesadaran yang sempurna menurut ajaran BudhaWangsakerta : Tempat suci memuja dewa SyiwaAntrayana : Agama Syiwa Budha

DAFTAR PUSTAKA
Chalif Latif dan Irwin Lay, Atlas Sejarah, Jakarta: Pembina Praga, 1993.Edhie Wurjantoro, Sejarah Nasional dan Umum I, Jakarta: Depdikbud, 1996.Soekmona R., Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II, Yogyakarta: Kanisius, 1973.Sartono Kartodirjo, Marwati Djoned Poeponegoro, Nugroho Notosusanto, SejarahNasional Indonesia II, Jakarta: Depdikbud, 1973.Supartono Widyosiswoyo, Sejarah I, Klaten: Intan, 1979.Truyana, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum SMU I, Jakarta: Sumber Bahagia, 1995.Supriatna, Nana. Sejarah untuk SMU Kelas II. Jakarta : Grafindo, 2003